Rabu, 31 Juli 2019

Ini Jejak Rekam Dirut Baru BNI Achmad Baiquni

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno menunjuk Achmad Baiquni sebagai direktur utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., menggantikan ipar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Gatot M. Suwondo.
Achmad Baiquni merupakan direktur keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dia diangkat sebagai Direktur Keuangan BRI sejak 20 Mei 2010.
Dia akhirnya kembali ke bank yang membesarkannya. Baiquni tercatat memulai karir perbankan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., sejak tahun 1984.
Sebelumnya, Baiquni pernah menduduki beberapa jabatan manajerial di BRI. Di antaranya adalah Direktur Bisnis Usaha Kecil, Menengah, dan Syariah, Direktur Korporasi, Direktur Konsumer, dan Pemimpin Divisi Pengelolaan Bisnis Personal.
Pria ini meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran, Bandung pada 1982. Dia kemudian meraih gelar Master of Business Management dari Asian Institute of Management, Makati, Filipina pada 1992.
Baiquni telah mengikuti beberapa pelatihan, kursus dan seminar perbankan termasuk Risk Management in Retail Banking (BSMR) di Belanda, Executive Training for Director di The Wharton School of The University of Pennsylvania Amerika Serikat, dan Bank Indonesia’s Executive Risk Management Certification (BSMR) di Singapura.
Selain itu, pria kelahiran Surabaya pada 1957 ini juga pernah mengikuti Retail Banking Conference (LAFERTY) di Singapura, Asian Bankers Surveyor Program Bank of New York di New York, dan SESPIBANK IBI di Jakarta. Mewakili BRI dalam berbagai roadshow maupun conference di London, New York dan Singapura.
Baiquni diangkat sebagai bos baru BNI dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan yang digelar Selasa (17/3/2015). Tidak hanya direksi, pemegang saham juga merombak jajaran dewan komisaris emiten berkode saham BBNI tersebut.

Achmad Baiquni Berikan Tanggapan Baik Untuk Holding BUMN


Direktur Utama dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Achmad Baiquni menyambut dan mendukung dengan sangat baik adanya pembicaraan pemerintah untuk bisa menggabungkan beberapa lembaga keuangan negara (BMUN) dalam bentukan holding.

Perencanaan akan adanya holding itu, dikatakan oleh Baiquni adalah upaya yang sangat membantu perbankan dalam banyak hal dan menjadikan lembaga keuangan jauh lebih kuat.

“Holding bank BUMN akan sangat membantu perbankan dalam banyak hal, misalnya raising fund, kan kalau itu di pull di holding, negosiasi kita akan jauh lebih kuat dibanding kalau masing-masing bank,” terang Achmad Baiquniusai menghadiri rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Jakarta (1/3).

Dikatakan juga oleh Baiquni bahwa dengan adanya holding ini bisa untuk sharing infrastruktur dengan bersamaan dan memudahkan konsumen mendapatkan pelayanan.

“Bisa sharing bersama seperti ATM bersama, akan jauh lebih dahsyat kalau itu memang bisa dilakukan,” tuturBaiquni.

Guna meningkatkan daya saing idustri perbankan terutama dalam menghadapi terbukanya pasar keuangan ASEAN, pemerintah melalui Kementerian BUMN gencar mendorong sinergi di antara bank BUMN.

Sumber: actual.com

Selasa, 30 Juli 2019

Profil Singkat Achmad Baiquni, Dirut Baru Bank BNI


Memulai karir perbankan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1984 dan pernah menduduki beberapa jabatan manajerial, diantaranya adalah Direktur Bisnis Usaha Kecil, Menengah, dan Syariah, Direktur Korporasi, Direktur Konsumer, serta Pemimpin Divisi Pengelolaan Bisnis Personal.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah menetapkan Achmad Baiquni sebagai Direktur Utama menggantikan Gatot M Suwondo yang telah habis masa jabatannya. Baiquni sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.‎ Dia diangkat sebagai Direktur Keuangan BRI pada  tanggal 20 Mei 2010. 

Dalam hal pendidikan‎, Baiquni meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada 1982 dan Master of Business Management dari Asian Institute of Management, Makati, Phillipina  pada 1992. 

Kemampuannya mengelola bank terus diasah dengan mengikuti beberapa pelatihan, kursus, dan seminar perbankan diantaranya adalah Risk Management in Retail Banking yang diadakan oleh BSMR  di Belanda, Executive Training for Director yang diadakan oleh The Wharton School of The University of Pennsylvania  di Amerika Serikat, Bank Indonesia’s Executive Risk Management Certification yang digelar oleh BSMR  di Singapura. 

Selain itu, ia juga pernah mengikuti Retail Banking  Conference yang diadakan oleh LAFERTY di Singapura, Asian Bankers Surveyor Program yang digelar oleh Bank of New York  di New York Amerika Serikat dan beberapa lainnya.

Untuk diketahui, pada Selasa (17/3/2015), RUPS BNI merombak hampir sebagian besar manajemen baik di jajaran komisaris maupun direksi. Untuk Wakil Direktur Utama dijabat oleh Suprajarto yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur BRI, sedangkan posisi direktur BNI lainnya adalah Rico Rizal Budidarmo, Herry Sidharta, Adi Sulistyowati, Bob Tyasika Ananta, Anggoro Eko Cahyo, Imam Budi Sarjito, dan Sutanto‎.

M‎ereka menggantikan Felia Salim (Wakil Dirut), Yap Tjay Soen (Direktur Keuangan), Krisna R.Suparto (Direktur Business Banking), Ahdi Jumhari Ludin (Direktur Hukum dan Kepatuhan), Suswoko Singoastro (Direktur Treasuri). 

Dalam hal Komisaris, RUPS juga menunjuk Mantan Menteri Ekonomi RI, Rizal Ramli menggantikan Peter B.S. Jos.



Sumber: Liputan6.com

Program Mudik Bareng BNI Sukses Berangkatkan Ratusan Pemudik dari Kalangan Difabel


Direktur Utama BNI, Achamd Baiquni mengatakan dengan diadakannya kembali Program Mudik Bareng BNI tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dikatakan berbeda oleh Achmad Baiquni karena target tahun ini menargetkan untuk kalangan difabel.

"Secara khsusus tahun ini kita berangkatkan difabel, baru tahun ini. Alasannya, kami melihat bahwasanya kepada warga ini perlu kita berikan alokasi, kita merekrut pegawai juga ada difabel," tutur Baiquni saat ditemui di GBK, Sabtu (1/6/2019).

Untuk saat ini Baiquni membeberkan sudah sebanyak 250 orang difabel yang sudah berhasil untuk diberangkatkan ke kampung halaman. Rata-rata kampung yang dituju para difabel ini adalah tujuan Jawa Tengah seperti Solo dan Yogyakarta.

Keberhasilan BNI untuk bisa memberangkatkan para kalangan difabel ini dengan dilakukannya system jemput bola yang pelaksanaan programnya dengan bekerjasama dengan berbagai yayasan.

"Difabel ini ada macam-macam, ada dari tuna rungu, tidak netra, dan sebagainya. Jadi mereka sekitar 5 bus. Namun dalam pelaksanaanya tidak kita jadikan satu, kita campur dengan yang bukan difabel," lanjut Achmad Baiquni.

Keberhasilan dari Program Mudik Bareng BNI ini disambut positif dari salah satu difabel bernama Rahmawati (48), dirinya mengaku senang dengan adanya program mudik yang melibatkan difabel ini. Wati sapaan kerapnya juga mengakui bahwa dirinya sudah lama tidak pulang ke kampungnya yang berada di Solo.

"Sudah lama tidak bertemu saudara di Solo, apalagi saat lebaran, jadi ini saya bersyukur banget bisa dibantu. Sudah tiga tahunan tidak ke Solo," ucap dirinya.

Diceritakan oleh Wati bahwa untuk bisa mengikuti program yang di adakan oleh Bank BNI ini tidaklah sulit. Cara yang harus dilakukan hanya dengan menyerahkan identitas diri dan keluarga, maka dia sudah bisa mendapatkan kursi mudik gratis.

"Bagus lagi selama perjalanan kita juga dijamin asuransi. Jadi saya dan keluarga saya tenang dan senang bisa akhirnya merasakan mudik," pungkas dia.

Pada saat bulan Ramadhan, Bank BNI Berhasil memberangkatkan setidaknya 11.343 pemudik atau sekktar 13% lebih tinggi dari yang sudah ditargetkan, karena pada target awal Achmad Baiquni hanya menargetkan sebanyak 10.000 pemudik saja.

Program Mudik Bareng BNI sendiri adalah bentuk dukungan terhadap Program Mudik Bareng Kementerian BUMN.

Direktur Utama BNI Achamd Baiquni serta jajaran direksi dan komisaris BNI diketahui juga hadir dalam melepas ribuan pemudik bus pada acara tersebut.

Baiquni menuturkan, pencapaian sebanyak 11.343 pemudik merupakan kebanggaan bagi BNI yang telah mempersiapkan program ini dengan Tema 'Mari Lipatgandakan Kebaikan'.

Tema tersebut menjadi begitu tergenapi karena kebutuhan moda transportasi belasan ribu pemudik, termasuk pemudik difabel terpenuhi. Adapun tujuan keberangkatan bus pada hari ini yaitu Cirebon, Yogyakarta, Semarang, Purwokerto, Solo, Surabaya, Lampung, Palembang, dan Padang.

Baiquni juga mengatakan, tingginya antusiasme tersebut menjadi motivasi bagi BNI untuk terus menyediakan tidak hanya produk dan layanan perbankan yang terbaik, melainkan moda transportasi untuk kebutuhan kegiatan mudik. BNI juga membekali pemudik dengan tumbler untuk membantu mengurangi sampah dan turut melestarikan lingkungan.






Sumber: Liputan6

Senin, 29 Juli 2019

Bank BNI Bekerjasama Dengan TNI AD, untuk Mengembangkan Pembayaran Gaji Nontunai Kepada Prajurit.


Achmad Baiquni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Telah bekerjasama dengan jajaran TNI (Tentara Nasional Indonesia), untuk mengembangkan system pembanyaran gaji dan tunjangan kinerja secara nontunai atau cashless.

 Menurut Achmad baiquni mengambil langkah ini untuk mendukung pogram pemerintah yaitu Cashless Society, agar masyarakat atau prajurit TNI lebih mengambil tindangan nontunai dalam kebutuhan sehari-hari.

Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, bahwa Bank BNI akan membantu pengelolaan keuanganpara prajurit sekaligus mengedukasi pengelolaan keuangan mereka untuk jangka panjang, salah satunya dalam bentuk tabungan.

BNI juga memberikan peluang lebih besar pada prajurit yang ingin berinvestasi dengan memanfaatkan tunkin,” ujar Baiquni di Jakarta, kemarin.

Menurut Achmad Baiquni, pembayaran tunjangan kinerja tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu syarat atau jaminan pada saat ingin memperoleh kredit investasi, misalnya kredit kepemilikan rumah atau keperluan lainnya pada masa bendatang.

“Sebagai lembaga keuangan yang berpengalaman, BNI memiliki berbagai produk dan layanan yang bisa mempermudah pengelolaan keuangan TNI sekaligus memfasilitasi kebutuhan jasa perbankan seluruh anggotaTNI dan PNS di lingkungan TNI,” katanya.

Selain itu, kata dia, anggota TNI yang mengikuti latihan gabungan militer seperti Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), juga mendapatkan fasilitas asuransi jiwa dari BNI Life yang dirancang khusus untuk anggotaTNI.

Menurut Baiquni, anggota TNI juga dapat memanfaatkan fasilitas e-banking mulai dari SMS banking ,internet bankingATMmobile banking, serta phone banking untuk melakukan transaksi dengan mudah, seperti transaksi pembelian pulsa, listrik, tiket, dan lainnya. BNI juga memberikan solusi dalam pengelolaan anggaran belanja barang dan belanja modal TNI, yaitu melalui solusi pembiayaan Supply Chain Financing (SCF) dan Garansi Bank bagi para mitra vendor TNI dengan berbagai penawaran istimewa.

“Semua solusi tersebut kami berikan guna mendukung terciptanya pengelolaan keuangan di lingkungan TNIyang lebih transparan, efektif, efisien dan modern,” kata Baiquni.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menambahkan, pihaknya pun ingin mendidik prajurit agar lebih bisa mengoptimalkan dukungan kesejahteraan dari pemerintah. Hal itu bertujuan agar bisa digunakan pada kegiatan lebih produktif, tidak semata hanya untuk konsumtif.

Sumber;Akurat.co

Jumat, 26 Juli 2019

MAJUKAN UMKM, BNI DAPAT PENGHARGAAN DARI BANK INDONESIA

PT. Bank Negara Indonesia (BNI) yang di jabat Achmad Baikuni sebagai Direktur Utama meraih penghargaan atas peran dan kontribusi sebagai “Bank Pendukung UMKM dan Peserta Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS Terbaik” dalam acara Penghargaan Bank Indonesia Tahun 2017 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) di Birawa Assembly Hall, Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta pada tanggal 18 Juli 2017. Penghargaan diterima oleh Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta, dan diserahkan langsung oleh Gubernur BI Agus D.W Martowardojo. Dalam acara tersebut dihadiri dan disaksikan oleh para tamu undangan yang berasalkan dari Kementerian, Direksi Bank BUMN & Swasta, BUMN, lembaga keuangan, asosiasi, dan perusahaan swasta lainnya.
Dengan tema “Bersinergi Meningkatkan Tata Kelola dan Kinerja guna Mewujudkan Stabilitas dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional”, Penghargaan Bank Indonesia Tahun 2017 memberikan apresiasi kepada sejumlah perbankan, perusahaan, dan media yang telah menunjukkan kinerja, prestasi, dan pertumbuhkan yang cemerlang, serta memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.

"Penghargaan ini merupakan apresiasi terhadap kontribusi Bank Negara Indonesia (BNI) yang konsisten memberdayakan potensi dan peluang bisnis dengan mengoptimalkan pemanfaatan produk dan jasa perbankan, serta akses pembiayaan seluas-luasnya bagi pengusaha UMKM," kata Herry Sidharta. UMKM merupakan unit usaha dengan jumlah terbesar, serta sebagai penopang program pemerintah dalam upaya mengurangi tingkat pengangguran, pemerataan pendapatan, dan pengentasan kemiskinan. Bank Negara Indonesia (BNI) yang di jabat Achmad Baikuni sebagai Direktur Utama akan tetap terus mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap pengusaha UMKM guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang sejahtera.

Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil Bank Negara Indonesia BNI Anton F Siregar mengungkapkan bahwa BNI telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dari pemerintah, lembaga, dan perusahaan lainnya dalam meningkatkan penyaluran pembiayaan UMKM, al. kerjasama dengan OJK, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhutanan, Bekraf,PT.Permodalan Nasional Madani, Lottemart, Akumandiri, Alfamart, Tokopedia, Lazada, dll. Selain itu, Bank Negara Indonesia(BNI) telah mengembangkan layanan digital yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) Kredit Digital (https://eform.bni.co.id) untuk memudahkan pengusaha UMKM dalam mengakses pembiayaan.

Hingga Maret 2017, BNI yang di jabat Achmad Baikuni sebagai Direktur Utama Segmen Kecil Menengah telah menyalurkan pembiayaan kepada UMKM sebesar Rp.67,7 Triliun, antara lain di sektor perdagangan, jasa, kuliner, dll. Angka pembiayaan tersebut akan terus tumbuh seiring dengan komitmen Bank Negara Indonesia (BNI) untuk mensukseskan pembangunan perekonomian Indonesia dan menyalurkan pembiayaan bagi segenap pengusaha UMKM.

Editing : Emil
Sumber : www.kumparan.com

Achmad Baiquni Berikan Tanggapan Baik Untuk Holding BUMN


Direktur Utama dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Achmad Baiquni menyambut dan mendukung dengan sangat baik adanya pembicaraan pemerintah untuk bisa menggabungkan beberapa lembaga keuangan negara (BMUN) dalam bentukan holding.

Perencanaan akan adanya holding itu, dikatakan oleh Baiquni adalah upaya yang sangat membantu perbankan dalam banyak hal dan menjadikan lembaga keuangan jauh lebih kuat.

“Holding bank BUMN akan sangat membantu perbankan dalam banyak hal, misalnya raising fund, kan kalau itu di pull di holding, negosiasi kita akan jauh lebih kuat dibanding kalau masing-masing bank,” terang Achmad Baiquniusai menghadiri rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Jakarta (1/3).

Dikatakan juga oleh Baiquni bahwa dengan adanya holding ini bisa untuk sharing infrastruktur dengan bersamaan dan memudahkan konsumen mendapatkan pelayanan.

“Bisa sharing bersama seperti ATM bersama, akan jauh lebih dahsyat kalau itu memang bisa dilakukan,” tuturBaiquni.

Guna meningkatkan daya saing idustri perbankan terutama dalam menghadapi terbukanya pasar keuangan ASEAN, pemerintah melalui Kementerian BUMN gencar mendorong sinergi di antara bank BUMN.





Sumber: actual.com

Kamis, 25 Juli 2019

Bank BNI Mendapatkan Kuntungan Mencapai Rp 3.32 Triliun, Pada Kuartal 1 2017


Achmad Baiquni, Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berhasil mencetak kinerja keuangan yang gemilang di tiga bulan pertama tahun ini. Perseroan sukses meraup keuntungan Rp3,32 triliun meningkat 8,5% dari periode yang sama tahun lalu dengan dipimpin oleh Direktur Utama BNI beserta karyawan lainnya.

Achmad Baiquni Direktur Utama BNI, mengatakan bahwa kenaikan ini ditopang oleh fungsi intermediasi perusahaan yang tetap solid dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi produktif, terutama infrastruktur. Achmad Baiquni  berkeyakinan pembiayaan pada sektor infrastruktur merupakan pilihan terbaik karena selain turut mendukung upaya pemerintah dalam mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur, juga memberikan berkah bagi bisnis  PT Bank Negara Indonesia (BNI) secara keseluruhan.

Achmad Baiquni mengatakan pertumbuhan positif utnuk Bank BNI sejalan dengan langkah untuk mengelola risiko dengan melakukan restrukturisasi kredit. Hingga Maret 2017, ratio kredit yang direstrukturisasi terhadap total kredit menurun dari 8,0% pada akhir tahun 2016 menjadi 7,8% pada kuartal l 2017.”

Dengan menyalurkan kredit ke infrastruktur, BNI akan mendapatkan  peluang pengembangan bisnis penting dari supply chain financing mulai dari hulu ke hilir. Sehingga memunculkan sumber-sumber pendanaan baru dan fee based income baru dari segmen korporat, antara lain dari syndication feetrade finance, garansi bank, hingga cash management fee," ungkapnya di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Bank BNI Perolehan laba juga ditopang oleh pendapatan nonbunga yang naik 14,2%, dari Rp 1,96 triliun pada Kuartal pertama 2016 menjadi Rp2,23 triliun pada Kuartal satu 2017, didukung oleh kenaikan fee based income dari trade finance, pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM, dan sumber pendapatan nonbunga lainnya.

Sebagai catatan perolehan laba bersih BNI terbentuk oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang naik 12,3% dari Rp 6,91 triliun pada Kuartal pertama 2016 menjadi Rp7,76 triliun pada Kuartal pertama tahun ini. Pencapaian Nll tersebut mendukung net interest margin (NIM) tetap terjaga pada level 5,6%

Rabu, 24 Juli 2019

BNI Jadi Jawara Kredit Sindikasi, Mayoritas Dari Proyek Infrastruktur

Berdasarkan pada Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, 4 bank besar di Tanah Air yang mendominasi penyaluran kredit sindikasi di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk.


Menteri BUMN Rini M Soemarno (tengah) didampingi Direktur Utama dari Bank Negara Indonesia (BNIAchmad Baiquni (kanan), dan Komisaris Utama Ari Kuncoro menggunting pita sebagai salah satu rangkaian peresmian Gedung Menara BNI yang juga bertepatan dengan peringatan HUT ke-73 BNI, di Jakarta, Jumat (5/7/2019).
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. tercatat di urutan nomor satu sebagai mandated lead arranger (MLA) penyalur kredit sindikasi pada paruh pertama 2019 yang di Direkturi oleh Achmad Baikuni, dengan pangsa pasar 13,09% dan volume kredit US$1.290,94 juta per Juni 2019.
Berdasarkan Bloomberg League Table Reports Global Syndicated Loan, 4 bank besar Tanah Air yang mendominasi penyaluran kredit sindikasi di antaranya PT Bank Negara Indonesia(Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Central Asia Tbk.
Keempat bank tersebut menguasai pangsa pasar sebesar 38,48% sebagai MLA sampai dengan kuartal II/2019, sementara bank milik asing menguasai pangsa pasar sebesar 22,83%.

BNI tercatat di urutan nomor satu sebagai MLA dengan pangsa pasar 13,09% dan volume kredit US$1.290,94 juta per Juni 2019.
Realisasi tersebut membuat Bank Negara Indonesia (BNI) yang menempati Achmad Baikuni sebagai Direktur melambung jauh dibandingkan dengan semester I/2018 ketika posisinya hanya tercatat di ranking 13 dengan pangsa pasar 3,15% dan volume kredit US$273,51 juta.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta masih akan menggenjot penyaluran kredit sindikasi di semerter II/2019. Sektor yang diincar masih didominasi dari sektor infrastruktur dan sektor industri.
"Sektor yang paling banyak dibiayai BNI yang di jabat Achmad Baikuni sebagai Direktur yaitu sektor Infrastruktur atau konstruksi yang didominasi oleh jalan tol. Pada Semester II/2019 kredit sindikasi akan tumbuh mengingat BNI sendiri memiliki pipeline dengan jumlah yang meningkat," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/7/2019).
Herry memaparkan, perseroan sudah mengincar beberapa proyek, dengan berharap dapat melakukan closing sindikasi untuk proyek smelter senilai Rp7 triliun.
Selain itu, BNI juga membidik proyek pembangkit listrik senilai Rp48 triliun, infrastruktur jalan tol Rp21,4 triliun, dan industri manufaktur senilai Rp2,38 triliun dengan total nilai sindikasi sekitar Rp79 triliun.

Editing : Ges

Senin, 22 Juli 2019

Puncak Acara HUT ke-72, BNI Ajak Pegawai Untuk Menyumbang

Menteri BUMN, Rini Soemarno (kiri) dan Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni (tengah) bersama karyawan BNI dalam acara puncak HUT 72 BNI (8/7/2018). Foto: bni.co.id

Dalam acara puncak perayaan 72 tahun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), Direktur utama BNI, Achmad Baiquni mengajak karyawan dan keluarganya untuk menyumbangkan sebagian dari penghasilannya dengan cara unik, yaitu melakukan donasi secara digital menggunakan aplikasi yap!.
Achmad Baiquni menjelaskan bahwa penggunaan yap! sebagai media untuk donasi membuktikan produk BNI dapat memenuhi segala kebutuhan nasabah. Dengan jaringan merchant yang semakin diperluas, diharapkan masyarakat luas semakin familiar dengan sistem pembayaran yang berbasis scanning QR Code ini.
"Budaya menggunakan yap! patut didorong karena memberikan kemudahan yang tidak dimiliki oleh produk lainnnya, antara lain sumber pembayaran yang lengkap, yaitu bisa bersumber dari Kartu Kredit BNI, Kartu Debit BNI, dan UniqKu," ujar Achmad Baiqunidi puncak acara HUT ke-72 BNI di Kantor Pusat BNI, Minggu (8/7/2018).
Achmad Baiquni menuturkan donasi para karyawan dan keluarganya ini akan dikumpulkan sebagai bantuan untuk karyawan BNI yang membutuhkan bantuan. Donasi dengan menggunakan yap! menjadi salah satu bagian dari rangkaian puncak acara Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 tahun BNI.
Kemudian Achmad Baiquni juga menjelaskan bahwa tujuan dari program ini untuk memperluas budaya bertransaksi tanpa menggunakan uang tunai (cashless). Pengguna aplikasi yap! Tidak akan direpotkan lagi untuk membawa kartu kredit dan kartu debit (cardless). Mekanisme aplikasi yap! hanya membutuhkan smartphone dan juga Quick Response (QR) Code.
Turut hadir juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno yang ikut memeriahkan puncak acara HUT ke-72 BNI, upaya BNI sudah terlihat dalam merangkul digitalisasi. BNI perlu memelihara terus semangat itu sehingga pada akhirnya dapat mencapai predikat sebagai Digibank.
"Kita harus ubah pola pikir sehingga BNI dapat sesuai dengan arah yang dituju untuk Go Digital. Saya sendiri sudah memiliki aplikasi yap!, semua harus pakai yap!. Kami harap semangat kebersamaan ini terus terpelihara agar BNI terus berkembang, tidak hanya di Indonesia tetapi juga Asia hingga seratus tahun ke depan," sambung Rini.
Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno saat memeriahkan puncak acara HUT ke-72 BNI

Rangkaian acara ulang tahun BNI ini dipusatkan di tiga lokasi di Jakarta pada Minggu (8/7/2018), yakni di Kantor Pusat BNI, Lokasi Parkir Lot 10 - Thamrin, dan Plaza Timur Senayan. Turut hadir pada Puncak Acara HUT ke-72 BNI antara lain Jajaran Komisaris BNI, Direksi BNI, serta lebih dari 50.000 karyawan BNI beserta keluarganya.
BNI juga membuka tiga ministage di tiga lokasi berlainan di sepanjang jalur Car Free Day di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta. Ministage itu memberikan layanan pengaktifan yap! bagi masyarakat luas.
Masyarakat yang hadir tidak hanya dihibur oleh para artis saja. Di ministage ini juga dijual produk-produk makanan dan minuman dengan harga khusus apabila dibeli dengan menggunakan aplikasi yap!.
Pada kesempatan yang sama, Achmad Baiquni selaku Direktur Utama BNI memberikan penghargaan kepada tujuh pegawai BNI paling berjasa atau disebut dengan tujuh Heroes. BNI dapat beroperasi dengan baik untuk melayani masyarakat tidaklah lepas dari peran pegawai yang secara total memberikan dedikasinya.
Melalui pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh pegawai untuk bisa mencetak kinerja lebih lagi di masa mendatang.

Sumber: news.detik.com

Sabtu, 20 Juli 2019

Sejarah Singkat Achmad Baiquni, Dirut Anyar BNI


Selaku Dirut baru Bank Negara Indonesia (BNI) sejarah tentang Achmad Baiquni memang nampaknya harus diketahui.

Pria yang lahir pada tahun 1957 itu ternyata sudah memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) dari Universitas Padjadjaran dan Sarjana (S2) dari Business Management, Asian Institute of Management, Makati, Filipina.

Achmad Baiquni juga pernah diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015 sebagai Direktur Utama BNI dan mendapat persetujuan dari OJK pada 16 April 2015.

Achmad Baiquni memang memiliki sejarah panjang di dunia keuangan, utamanya perbankan.

Berikut adalah sejarah singkat yang membahas tentang sepakterjang dari Dirut BNI yang baru,Achmad Baiquini.

Achmad Baiquni adalah seorang Warga Negara Indonesia dengan usia 57 tahun. Diangkat sebagai Direktur Keuangan BRI sejak tanggal 20 Mei 2010. Memulai karir perbankan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sejak tahun 1984. Sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan manajerial, diantaranya adalah Direktur Bisnis Usaha Kecil, Menengah, dan Syariah, Direktur Korporasi, Direktur Konsumer, dan Pemimpin Divisi Pengelolaan Bisnis Personal.

Sebelum diangkat menjadi direktur utama BNI, Achmad Baiquni pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT BRI Tbk (2010 - 2015), Direktur Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Syariah PT BNI Tbk (2008-2010), Direktur Korporasi PT BNI Tbk (2006 – 2008) dan Direktur Konsumer PT BNI Tbk (2003-2006).

Soal pendidikan, Achmad Baiquni meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran, Bandung (1982) dan Master of Business Management dari Asian Institute of Management, Makati, Filipina (1992). Telah mengikuti beberapa pelatihan, kursus dan seminar perbankan termasuk Risk Management in Retail Banking – BSMR (Belanda); Executive Training for Director – The Wharton School of The University of Pennsylvania (Amerika Serikat); Bank Indonesia’s Executive Risk Management Certification – BSMR (Singapura); Retail Banking Conference – LAFERTY (Singapura); Asian Bankers Surveyor Program – Bank of New York (New York); dan SESPIBANK – IBI (Jakarta). Mewakili BRI dalam berbagai roadshow maupun conference di London, New York dan Singapura.



Editor: Yudi P.
Sumber: Republika.co.id

Jumat, 19 Juli 2019

PT Bank Negara Indonesia (BNI) Serius Jajaki Pembukaan Kantor Cabang Di Malaysia


Seperti yang kita ketahui bahwa BNI adalah sebuah institusi bank milik pemerintah, dalam hal ini adalah perusahaan BUMN, di Indonesia. Dalam struktur manajemen organisasinya, Bank Negara Indonesia, dipimpin oleh seorang Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Achmad Baiquni.

Belakangan terdengar kabar bahwa PT Bank Negara Indonesia (BNI) telah serius untuk menjajaki pembukaan kantor cabang di Malaysia setelah OJK bersama Bank Negara Malaysia menerapkan Asean Banking Integration Framework (ABIF).

"Untuk membuka jaringan kita buka peluang di Malaysia, penkajiannya sudah serius," ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni ‎di Jakarta, Kamis (13/10/2016).

Dia menilai potensi besar di negeri Jiran yaitu bisnis remitansi, mengingat banyaknya tenaga kerja asal Indonesia yang bekerja di Malaysia.

Sementara mengenai pembukaan cabang di negara Asean lainnya seperti di Myanmar, Achmad Baiquni dan Tim Manajemen sudah sangat puas dengan didirikannya kantor yang berada di negeri seribu pagoda tersebut.

Meski begitu, Achmad Baiquni melihat bahwa perekonomian di Myanmar terus mengalami kenaikan jadi tidak menutup kemungkinan pada tahun-tahun depan akan dikembangkan menjadi cabang.




Editor: Yudis P.
Sumber: Tribunnews.com